PATAHNYA SAYAP MALAIKAT LANGIT


    Di dalam Kitab Mukasyafatul Qulub karya Hujjatul Islam Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al Ghazali Ath Thurthusy atau Imam Al Ghazali dikisahkan tentang hukuman malaikat yang terbukti enggan menghormati kedatangan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam

    Alkisah, ketika itu tengah terjadi peristiwa Isra Mi’raj atau perjalanan Rasulullah SAW menuju Sidratul Muntaha untuk menerima perintah shalat. Di saat itu Rasulullah SAW melintasi langit, terdapat 70 ribu malaikat di langit yang berbaris dan melayaninya. Mereka begitu hormat atas kedatangan Rasulullah SAW. Akan tetapi, ada satu malaikat yang enggan memberi hormat. Malaikat itu bahkan tidak berdiri saat Rasulullah SAW melintasi langit. Maka Allah Subhanhu wa ta'ala menghukum malaikat tersebut dengan mematahkan kedua sayapnya. Tidak hanya itu, malaikat nakal itu juga diasingkan di bumi dan ditempatkan di atas sebuah gunung yang tinggi. Di tempat itu malaikat yang satu ini hanya bisa menangis dan menyesali perbuatannya

    Keberadaan malaikat yang dihukum tersebut diketahui oleh Rasulullah SAW saat mendapatkan laporan dari Malaikat Jibril as. Kepada beliau, Malaikat Jibril berkata, “Ya Rasulullah SAW, aku telah melihat ada seorang malaikat langit berada di atas singgasananya. Di sekitarnya terdapat 70.000 malaikat berbaris melayaninya. Pada setiap hembusan nafasnya, Allah SWT menciptakan darinya seorang malaikat. Dan sekarang ini kulihat malaikat itu berada di atas Gunung Qaaf dengan sayapnya yang patah dan sedang menangis.” Malaikat Jibril lantas mengatakan bahwa suatu hari malaikat yang malang itu melihat kehadirannya. Sambil menangis, malaikat itu meminta pertolongan. 

    “Adakah engkau mau menolongku wahai Jibril?” tanya malaikat malang tersebut

    “Apa salahmu?” tanya Malaikat Jibril.

    “Ketika aku berada di atas singgasana pada malan Isra Mi'raj, lewatlah padaku Muhammad, kekasih Allah SWT. Lalu aku tidak berdiri menyambutnya dan Allah menghukumku dengan hukuman ini, serta menempatkanku di sini seperti yang engkau lihat,” jelas malaikat malang itu yang terus menerus menangis dan menyesali perbuatannya.


MAKNA DARI CERITA:

  • maka sepatutnya kita untuk bisa menghormati dan menghargai orang lain, walaupun kita tidak tau siapa dia, yang mempunyai jabatan tinggi maupun tidak. karena tata krama sangatlah penting dikarenakan seorang yang mempunyai sifat ini, maka ia akan dinilai sebagai orang yang sopan dan berpendidikan.
  • penyesalan akan datang di akhir, maka dari itu, jagalah akhlak kita

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama