RUMAH SAKIT


    Langit begitu cerah, udara pun sangatlah sejuk,  suatu hari aku terbangun dari mimpiku karena suara dering handphone ku sangatlah kencang. Ketika melihat jam ternyata sudah jam 6, aku pun tergesa gesa merapihkan tempat tidurku dan cepat untuk mandi dan berangkat sekolah.

    Setelah itu orang tua ku sudah mempersiapkan sarapan pagi untuk ku dan ayahku, karena waktu telah menunjukan sudah jam 7 maka aku mengambil satu roti dan pergi begitu saja.

    Sesampainya disekolah aku kena hukuman karena telat datang, dan aku hanya bisa menjalankan semua hukuman itu dan mengambil hikmah dari semua kejadian itu.

    Saat jam jam pelajaran aku sangatlah lapar  “kruk kruk kruk” perutku selalu bersuara, hampir semua teman – teman ku menoleh kearahku dan bertanya “ fhiska apa kamu lapar, aku punya roti ni, kamu makan saja” ucap gania

    “ hehe iya, terima kasih tidak usah gania, sebentar lagi kan istirahat, jadi nanti aku beli makan dikantin saja” ucap fhiska dengan wajah yang menahan malu.

    “huh aku sangat malu , ternyata teman temanku mendengar suara gemuruh kelaparan dari perutku, yasudahlah biarin aja, aku tidak peduli” kalimat yang terlitas didalam hati fhiska.

    Beberapa menit kemudian, bel pun berbunyi dan waktu istirahatpun tiba, aku pun membereskan semua buku dan cepat untuk pergi ke kantin.   

    “huhh..akhirnya sampai juga, cape banget aku lari lari ,tapi gapapa yang penting cepat makan “ akhirnya fhiska pun membeli banyak sekali makanan dan tanpa ia sadari ia pun menghabiskan semuanya.

    Sering kali terulang kejadia seperti itu dan orang tuanya tidak menyadari apa yang telah anaknya makan setiap hari disekolah.

    Seminggu kemudian fhiska mengalami sakit perut dan ia tidak peduli dengan perutnya “mungkin ini hanya sakit perut biasa” . ternyata sakit nya berkelanjutan, tetapi ia masih belum ingin mengasih tau orang tuanya bahwa ia sakit perut.

    Saat libur sekolah ibu pun membangunkannya untuk sarapan pagi,dan orang tuanya pun menunggu fhiska dimeja makan.

    tuk..tuk..tuk suara sandal fhiska yang sedang turun dari tangga, sesampainya dimeja makan, ibunya pun bertanya “fhiska kamu ingin makan roti dengan selai apa?”.

    “aku ingin selai strawberry bun” ucap fhiska sambil memegang perut.

    “yasuda, oh ya kamu kenpa memegang perut terus, apa perutmu sakit na?”

    “iya bun, uda lumayan lama perutku terasa sakit dan aku kita ini cuman sakit perutnya sebentar, ternyata sakit perutnya lama bun”

    “emang kamu habis makan apa?, kalau sakitnya makin parah mending kerumah sakit aja, biar dicek takutnya kenapa napa”. ucap ayah sambil terheran – heran

    Keesokan harinya pun fhiska tidak sekolah karena sakit perutnya makin parah, dan fhiska pun diajak ayah untuk cek kedokter dan ternyata fhiska mengidap sakit radang usus besar, sang ayahpun kaget dan sang ayah meminta ke dokter untuk melakukan yang terbaik untuk anaknya.

    “untung bapak cepat membawa anak bapak kesini, karena ini sudah sangat lama dan jika tadi telat dibawa kerumah sakit  bisa jadi fhiska tidak tertolong lagi”.

    Beberapa jam kemudian fhiska pun di bawa keruang operasi dan ternyata ada masalah pada usus besarnya, sang dokterpun terkejut, lalu dokter pun berbicara dengan orangtuanya dan ingin mengambil tindakan kolostomi yaitu pembuatan lubang dibagian perut sebagai saluran pembuang fases.

    Sang ayah dan ibupun kaget atas pemberitahuan dari sang dokter, tetapi ia masih bersyukur bahwa putrinya masih tertolong.

    Dokter pun membertahukan kembali kepada oraang tuanya fhiska “bu, pak, fhiska telah menjalani operasi dengan lancar , dan tadi saya sudah memberi tahu sedikit info tentang fhiska dan sekarang saya ingin memberi tahu kembali sedikit info, jadi fhiska setelah dioperasi tidak bisa keluar dari ruang icu, karena kondisi fhiska sangat kritis dan trombositnyapun sangatlah tinggi.

    Beberapa jam kemudian ketika dokter memasuki ruangan fhiska dan ingin memeriksa fhiska, dokter kaget dan terheran - heran  “maa syaa allah ini adalah mukjizat” dokterpun segera keluar dan memberitahu keluarga bahwa ada kabar baik tentang fhiska.

    “bu, pak! Apa saya bisa bicara sebentar” ucap dokter dengan wajah yang ceria    

    “ada apa pak dokter apakah ada perkembanagan tentang anak saya?” ucap sang ayah dengan wajah yang sangat penasaran.

    Jadi fhiska sekarang tidak perlu membuang kotoran lewat perut karena atas idzin allah fhiska bisa membuang kotoran lewat anus.

    Orang tuannya pun sangatlah gembira, dan bersyukur karena anaknya terdapat banyak sekali perkembangan.

    Keesokan harinya ketika dokter memeriksa fhiska ternyata ada perkembangan yang sangat derastis kembali, dokter pun kaget “ kok bisa ya anak ini banyak sekali perkembangan dengan cepat, apa orang tuannya mempuanya suatu amalan yang membuat sang anak cepat sehat” dokterpun sangat terheran heran.

    Sang dokterpun cepat cepat menemui kedua orang tuannya dan memberi tahu kabar yang sangat gembira “ bu pa jadi disini saya ingin memberi kabar baik terhadap bapak dan ibu tentang fhiska, fhiska sudah bisa tinggal di ruang rawat karena fhiska telah menjalani masa kritis nya dan semua yang ia jalani telah terlewatkan, trombositnya sekarang sudah normal. dan sebenarnya bapak dan ibu punya amalan apa, hingga anak kalian bisa sehat secepat ini?”

    “saya tidak mempunyai amalan apapun, dan sebenarnya yang saya dan istri saya lakukan adalah selalu bersyukur” ucap bapak dan ibu dengan senyuman yang indah

    “lah ko bersyukur pa” ucap dokter yang terheran heran”          

    “saya bersyukur karena saat saya membawa anak saya kesini, anak saya masih bisa tertolong, ketika anak saya masuk ruang operasi berarti anak saya masih punya harapan untuk hidup. ketika anak saya mengeluarkan kotoran lewat perut saya bersyukur, ternyata anak saya masih bisa mengeluarkan kotoran. dan ketika trombosit anak saya tidak stabil dan keadaanya kritis saya pun bersyukur, mungkin ini jalan allah dan jika allah mengijinkan saya untuk mengurus anak saya, saya ikhlas dan jika anak saya diambil juga saya ikhlas”. Ucap sang bapak.

    sang dokterpun hanya bisa duduk terdiam ketika mendengar ucapan dari bapak tersebut.

    Ternyata semua penyakit tidak bisa ditentukan oleh dokter dan alat medis, ternyaata kesehatan bisa kita dapat jika kita selalu bersyukur


 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama